Konflik Israel-Palestina bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini yaitu Jalur Gaza, Tepi barat, dan Yerusallem Timur.
Akhir abad ke-19 - 1920 yang menjadi asal mula konflik
Revolusi Arab yang berlangsung selama 3 tahunan yaitu sekitar tahun 1936-1939 yang dipimpin oleh Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh.
Sebagian besar oleh inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
Deklarasi Pembentukan Negars Israel, 14 Mei 1948 asal mula kesengsaraan bangsa Palestina, Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang daari Palestina. Lalu kemudian Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderung perang melawan negara Yahudi Israel.
Perang Arab-Israel 1948
dalam perang ini bangsa Arab mengalami kekalahhan oleh bangsa Yahudi tersebut , kekalahan ini sangat menguntungkan Israel karena wilayah Israel semakin bertambah luas.
Akhirnya pada tanggal 3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari hasil yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel sekitar tahun 1993
13 September 1993. Israel dan PLO (Organisasi pembebasan Palestina) bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arapat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah kembaga semitonom yang bisa "memerintah" dikedua wilayahitu. Arafat "Mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
Namun pedamaian itu tidak berlangsung lama, Kerusuhan terowongan Al-Aqsa pecah pada September 1996. Israel sengaja membuka erowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi mesjid bersejarah itu. Pertempuran beralngsung beberapa hari dan telah menelan korban jiwa.
Perkembangan Konflik Palestina-Israel pada tahun 2000 sampai sekarang diantaranya :
Intifada Al-Aqsa (2000-sekarang)
Maret 2000, kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci bagi Umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
KTT Camp David tahun 2000 antara Palestina dan Israel
Maret-April 2002 Israel membangun Tembok pertahanan di tepi barat dann diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
Juli 2004 Mahmakah Internasional menetaapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagau Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
Peta menuju perdamaian
Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerussalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukinan di Tepi Barat.
Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, meyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
Januari-Juli 2008 ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
Serangan Israel ke Gaza dimulai pada tanggal 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil pun berjatuhan
Mei 2010 Israel mem-blokade seluruh jalur bantuan menuju Palestina.
30 Mei 2010 Tentara Israel menembaki kapal bantuan Mavi Marmara milik Turki yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk Palestina.
Januari 2009, Sebuah roket Qassam ditembakkan dari sebuah daerah sipil di Gaza ke Israel selatan.
lalu ledakan disebabkan oleh airstrike Israel di Gaza selama 2008-2009. Konflik Israel-Gaza
Sejak Persetujuan Oslo, Pemerintah Israel dan Otoritas Naional Palestina secara resmi telah bertekad mengakhiri, akhirnya tiba solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan diantara kedua pemerintah ini adalah sebagai berikut :
Selama ini telah terjadi konflk yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitsnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada dibalik semuanya. Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam berbagai tungkatanya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang telah digunakan demi tujuan-tujuan tertentu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina.
Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraanyya dibatasi partai Yahudi Israel.
Sebuah usul perdamaian
saat ini adalah peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni
Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah
menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini Israel
sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan
oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS,
Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan
militer... yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di
sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal
kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di
wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut
dari Jalur Gaza." Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya,
tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah
pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan
diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan
untuk menyelesaikan tembok [artinya, Penghalang Tepi Barat Israel] dan
mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"
Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini yaitu Jalur Gaza, Tepi barat, dan Yerusallem Timur.
Akhir abad ke-19 - 1920 yang menjadi asal mula konflik
- Tahun 1987, Kongres Zionis Pertama diselenggarakan.
- Deklarasi Balfour 1917
Revolusi Arab yang berlangsung selama 3 tahunan yaitu sekitar tahun 1936-1939 yang dipimpin oleh Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh.
Sebagian besar oleh inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
Deklarasi Pembentukan Negars Israel, 14 Mei 1948 asal mula kesengsaraan bangsa Palestina, Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang daari Palestina. Lalu kemudian Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderung perang melawan negara Yahudi Israel.
Perang Arab-Israel 1948
dalam perang ini bangsa Arab mengalami kekalahhan oleh bangsa Yahudi tersebut , kekalahan ini sangat menguntungkan Israel karena wilayah Israel semakin bertambah luas.
Akhirnya pada tanggal 3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari hasil yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel sekitar tahun 1993
13 September 1993. Israel dan PLO (Organisasi pembebasan Palestina) bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arapat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah kembaga semitonom yang bisa "memerintah" dikedua wilayahitu. Arafat "Mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
Namun pedamaian itu tidak berlangsung lama, Kerusuhan terowongan Al-Aqsa pecah pada September 1996. Israel sengaja membuka erowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi mesjid bersejarah itu. Pertempuran beralngsung beberapa hari dan telah menelan korban jiwa.
Perkembangan Konflik Palestina-Israel pada tahun 2000 sampai sekarang diantaranya :
Intifada Al-Aqsa (2000-sekarang)
Maret 2000, kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci bagi Umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
KTT Camp David tahun 2000 antara Palestina dan Israel
Maret-April 2002 Israel membangun Tembok pertahanan di tepi barat dann diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
Juli 2004 Mahmakah Internasional menetaapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagau Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
Peta menuju perdamaian
Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerussalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukinan di Tepi Barat.
Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, meyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
Januari-Juli 2008 ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
Serangan Israel ke Gaza dimulai pada tanggal 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil pun berjatuhan
Mei 2010 Israel mem-blokade seluruh jalur bantuan menuju Palestina.
30 Mei 2010 Tentara Israel menembaki kapal bantuan Mavi Marmara milik Turki yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk Palestina.
Januari 2009, Sebuah roket Qassam ditembakkan dari sebuah daerah sipil di Gaza ke Israel selatan.
lalu ledakan disebabkan oleh airstrike Israel di Gaza selama 2008-2009. Konflik Israel-Gaza
Sejak Persetujuan Oslo, Pemerintah Israel dan Otoritas Naional Palestina secara resmi telah bertekad mengakhiri, akhirnya tiba solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan diantara kedua pemerintah ini adalah sebagai berikut :
- Status dan masa depan Tepi Barat , Jalur Gaza, dan Yerussalem Timur yang mencakup wilayah-wilayah dari Negara Palestina yang diusulkan.
- Keamanan Palestina
- Keamanan Israel
- Hakikat masa depan negara Palestina
- Nasib para pengungsii Palestina
- Kebijakan-kebijakan pemukiman Israel, dan nasib para penduduk poemukiman itu
- Kedaulatan terhadap tempat-tempat suci di Yerussalem, termasuk Bukit Bait Suci dan kompleks tembok (Ratapan) Barat
Selama ini telah terjadi konflk yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitsnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada dibalik semuanya. Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam berbagai tungkatanya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang telah digunakan demi tujuan-tujuan tertentu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina.
Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraanyya dibatasi partai Yahudi Israel.
Mengingat pembatasan-pembatasan diatas, setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak. itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan biasnya membenarkannya sebagai perlawanan yang syah terhadap pendudukan militer oleh bangsa Israel yang tidak syah atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata Palestina dilingkungan Tepi bbarat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan oleh persetujuan Jenewa dan Piagam PBB. Sebagian
memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan, yang seringkali
dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu sendiri.
Demikian pula, mereka yang bersimpati dengan aksi
militer Israel dan langkah-langkah Israel lainnya dalam menghadapi bangsa
Palestina cenderung memandang tindakan-tindakan ini sebagai pembelaan diri yang
sah oleh bangsa Israsel dalam melawan kampanye terorisme yang dilakukan oleh
kelompok-kelompok Palestina seperti Hamas, Jihad Islami, Al Fatah dan
lain-lainnya, dan didukung oleh negara-negara lain di wilayah itu dan oleh
kebanyakan bangsa Palestina, sekurang-kurangnya oleh warga Palestina yang bukan
merupakan warga negara Israel. Banyak yang cenderung percaya bahwa Israel perlu
menguasai sebagian atau seluruh wilayah ini demi keamanannya sendiri.
Pandangan-pandangan yang sangat berbeda mengenai keabsahan dari
tindakan-tindakan dari masing-masing pihak di dalam konflik ini telah menjadi
penghalang utama bagi pemecahannya.
Sebuah poster gerakan perdamaian: Bendera Israel dan
bendera Palestina dan kata-kata Salaam dalam bahasa Arab dan Shalom dalam
bahasa Ibrani. Gambar-gambar serupa telah digunakan oleh sejumlah kelompok yang
menganjurkan solusi dua negara dalam konflik ini.
Dengan rencana pemisahan diri sepihak, pemerintah
Israel menyatakan bahwa rencananya adalah mengizinkan bangsa Palestina untuk
membangun sebuah tanah air dengan campur tangan Israel yang minimal, sementara
menarik Israel dari situasi yang diyakininya terlalu mahal dan secara strategis
tidak layak dipertahankan dalam jangka panjang. Banyak orang Israel, termasuk
sejumlah besar anggota partai Likud -- hingga beberapa minggu sebelum 2005
berakhir merupakan partai Sharon -- kuatir bahwa kurangnya kehadiran militer di
Jalur Gaza akan mengakibatkan meningkatnya kegiatan penembakan roket ke
kota-kota Israel di sekitar Gaza. Secara khusus muncul keprihatinan terhadap
kelompok-kelompok militan Palestina seperti Hamas, Jihad Islami atau Front
Rakyat Pembebasan Palestina akan muncul dari kevakuman kekuasaan apabila Israel
memisahkan diri dari Gaza.
JOIN ROYALQQ.POKER sekarang juga!
ReplyDeleteMenangkan JACKPOT puluhan hingga ratusan juta...
Ditunggu ya bosq sayang^^v