Perkembangan Perbankan
di Indonesia Setelah Indonesia merdeka pada bulan Agustus1945, sebagian besar
bank di Indonesia adalah berasal dari lembaga keuangan Belanda yang telah beroperasi
antara dua hingga tiga dekade diIndonesia. Lembaga-lembaga tersebut digunakan untuk
mengeksploitasi Indonesia bagi keuntungan Belanda VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie).
Bank-bank Indonesia sendiri baru mulai didirikan pada tahun 50-an dengan adanya
ketentuan pemerintah pada saat itu, untuk menasionalisasikan dan menyita ratusan
parusahaan maupun lembaga keuangan milik Belanda atau negara-negara sekutu.
Saat itu bank-bank
swasta dan bank-bank joint venture mulai bermunculan. Pada waktu itu bank-bank
swasta utama mendapat fasilitas khusus dari pemerintah sebagai ganti pembiayaan
atas mereka pada berbagai proyek di sektor ekonomi. Sebaliknya bank pemerintah
hanyalah merupakan kepanjangan pemerintah untuk mendistribusikan dana
pemerintah tanpa perlu berlaku efisien, efektif dan kompetitif secara strategis.
Adanya dualisme dalam tujuan telah memperlemah industri perbankan Indonesia
secara umum mengingat bahwa seluruh bank pemerintah mengontrol lebih dari 80
persen kredit yang didistribusikan kepada pasar. Pemikiran seperti ini menjadi
masalah biasa pada bank-bank pemerintah hingga krisis yang terjadi di Asia pada
tahun 1997.Bahkan hingga kini saat kebanyakan dari mereka masih menjalankan
restrukturisasi dan reorientasi besar-besaran.
Jatuhnya Industri
Perbankan Indonesia Pada tahun 1998, ekonomi Indonesia jatuh dimana tidak seorangpun
yang dapat menyelamatkan. Minimnya likuiditas dan hilangnya kepercayaan
masyarakat pada sektor perbankan menghasilkan saldo negatif (negative balance)
pada clearing account bank-bank tersebut dengan Bank Indonesia. Kepailitan
sektor keuangan di Indonesia terlihat dengan adanya liquidasi terhadap 16 bank
swasta oleh Bank Indonesia pada tahun 1998. Masyarakat banyak yang menarik uang
dari tabungannya dan membuat masalah likuiditas pada bank-bank tersebut. Untuk
mengantisipasi kondisi tersebut, pemerintah memberikan Bantuan Likuiditas
kepada bank-bank yang mengalami masalah danProgram Garansi kepada deposito
masyarakat.
Bangkitnya Perbankan
Indonesia Perkembangan industri perbankan Indonesia setelah krisis ekonomi
tidak dapat dipisahkan dengan Badan Penyehatan Perbankan nasional (BPPN).
Lembaga ini didirikan pada tahun 1998 untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat
pada industri ini, merestrukturisasi, menjual aset dan memulihkan kembali dana
bantuan pemerintah yang telah disuntikkan untuk mencegah keterpurukan industri
perbankan serta menutup defisit anggaran Negara dan mempersiapkan transisi
industri perbankan sebelum BPPN dibubarkan. BPPN telah berhasil mendivestasikan
ataupun memprivatisasikan semua bank-bank pemerintah besar yang selama ini
dikenal sebagai fondasi industry perbankan Indonesia.
Perkembangan Perbankan
di Indonesia dalam dunia Perbankan di Indonesia dalam kurun waktu belakangan
ini mengalami berbagai macam perubahan. Dalam pembahasan ini Kita bahas 4 macam
periode yang pernah terjadi di Indonesia :
·
Dari tahun 1988-1996
·
Dari tahun 1997-1998
·
Dari tahun 1999-2002
·
sampai sekarang.
1. Periode 1988 – 1996 Di keluarkannya paket
deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto88), antara lain berupa relaksasi ketentuan
permodalan untuk pendirian bank baru telah menyebabkan munculnya sejumlah bank
umum berskala kecil dan menengah. Pada akhirnya, jumlah bank umum di Indonesia
membengkak dari 111 bank pada Oktober 1988 menjadi 240 bank pada tahun 1994‐1995,
sementara jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meningkat drastis dari 8.041
pada tahun1988 menjadi 9.310 BPR pada tahun 1996
2. Periode 1997 – 1998
Pertumbuhan pesat yang terjadi pada periode 1988 – 1996 berbalik arah ketika
memasuki periode 1997 – 1998 karena terbentur pada krisis keuangan dan
perbankan. Bank Indonesia, Pemerintah, dan juga lembaga‐lembaga
internasional berupaya keras menanggulangi krisis tersebut, antara lain dengan
melaksanakan rekapitalisasi perbankan yang menelan dana lebih dari Rp 400
triliun terhadap 27 bank dan melakukan pengambilalihan kepemilikan terhadap 7
bank lainnya.
Secara spesifik langkah‐langkah
yang dilakukan untuk menanggulangi krisis keuangan dan perbankan tersebut
adalah: Penyediaan likuiditas kepada
perbankan yang dikenal dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Mengidentifikasi dan merekapitalisasi bank‐bank
yang masih memiliki potensi untuk melanjutkan kegiatan usahanya dan bank‐bank
yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kebijakannya. Menutup bank‐bank
yang bermasalah dan melakukan konsolidasi perbankan dengan melakukan marger. Mendirikan lembaga khusus untuk menangani
masalah yang ada di industri perbankan seperti Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) . Memperkuat kewenangan Bank Indonesia dalam pengawasan perbankan
melalui penetapan Undang‐Undang No. 23/1999
tentang Bank Indonesia yang menjamin independensi Bank Indonesia dalam
penetapan kebijakan.
3. Periode 1999 – 2002
Krisis perbankan yang demikian parah pada kurun waktu 1997 –1998 memaksa
pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukan pembenahan di sektor perbankan
dalam rangka melakukan stabilisasi sistem keuangan dan mencegah terulangnya
krisis. Langkah penting yang dilakukan sehubungan dengan itu adalah: Memperkuat kerangka pengaturan dengan
menyusun rencana implementasi yang jelas untuk memenuhi 25 Basel Core
Principles for Effective Banking Supervision yang menjadi standard
internasional bagi pengawasan bank
Meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran dengan mengembangkan Real
Time Gross Settlements (RTGS) Menerapkan bank guarantee scheme untuk melindungi
simpanan masyarakat di bank
Merekstrukturisasi kredit macet, baik yang dilakukan oleh BPPN, Prakarsa
Jakarta maupun Indonesian Debt Restrukturing Agency (INDRA). Melaksanakan
program privatisasi dan divestasi untuk bank-bank BUMN dan bank‐bank
yang direkap. Meningkatkan persyaratan modal bagi pendirian bank baru.
sumber: http://suryayudhasusilo.blogspot.com/2014/04/perkembangan-industri-perbankan-pasca.html
Badan tertinggi rakyat telah dikuasai mafia, demokrasi telah hilang dirampas oleh mereka, rakyat seolah kacung, jangan biarkan ini terjadi, sebarkan ini!! http://merdeka1998.blogspot.com/
ReplyDelete#numpangnyebarin