MANAJEMEN
MUTU TENTANG PEREKRUTAN KARYAWAN
Pemahaman tentang mutu SDM karyawan
dalam pendekatan manajemen mutu sdm (MMSDM) moderen, dicermati sebagai upaya
membangun pendekatan yang lebih holistik dan komprehensif serta integral.
Para karyawan tidak dipahami sebagai manusia yang memiliki ciri-ciri yang sama
karena dalam kenyataan sifat mereka cenderung beragam dan karyawan tidak mampu
bekerja sendiri tetapi harus bekerja sama. Karena itu pemahaman tentang
karyawan dalam kerangka pengembangan organisasi yang utuh atau dengan
pendekatan MMSDM moderen dicirikan oleh serangkaian karakteristik.
Secara filosofis,
pendekatan MMSDM moderen memandang mutu SDM sebagai bagian dari kehidupan
seseorang. Mutu sudah merupakan kebutuhan hidup seseorang. Dengan demikian,
tiap kalangan manajemen dan karyawan dalam melakukan pekerjaannya selalu
berorientasi pada mutu. Pemahaman tentang pentingnya mutu SDM dalam peningkatan
kinerja karyawan dan organisasi, dengan demikian, seharusnya merupakan bagian
integral dari visi dan misi organisasi dan bahkan budaya organisasi.
Selain itu pendekatan MMSDM
moderen berorientasi pada kepentingan perusahaan yang hasil akhirnya adalah
dalam bentuk mutu produk yang akan berdampak pada kepentingan konsumen.
Kebutuhan SDM yang bermutu sudah mulai dirancang sejak proses rekrutmen dan
seleksi karyawan. Mutu SDM harus memenuhi kualifikasi dari produk barang atau
jasa yang akan dihasilkan. Selain itu harus disesuaikan dengan jenis, beban dan
kualifikasi pekerjaan. Bagaimana dengan dimensi mutu SDMnya?
Permasalahan dimensi
mutu SDM bukanlah hanya urusan departemen atau divisi SDM dan karyawan semata,
tetapi seharusnya merupakan tanggungjawab dari seluruh komponen organisasi.
Artinya masalah mutu SDM seharusnya diatasi melalui pendekatan partisipatif
dari seluruh jajaran organisasi, dimana tiap individu aktif terlibat di dalam
meningkatkan dan atau paling tidak menjaga mutu SDM yang sudah berada pada
standar organisasi. Dalam hal ini, dukungan (agenda) manajemen puncak akan
dapat mendorong dan memotivasi karyawan untuk selalu meningkatkan mutu SDMnya.
Sedangkan, pihak manajemen membangun suasana kerja yang kondusif dengan kerap
memberikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi sehingga sekaligus
membangun kebanggaan di kalangan karyawan terhadap segala sesuatu yang telah
mereka kerjakan.
Sementara itu
pendekatan MMSDM moderen juga dicirikan oleh adanya kegiatan yang lebih
berorientasi pada pencegahan penurunan mutu SDM dibanding kegiatan mendeteksi
dan memperbaiki penurunan mutu SDM. Prinsipnya pencegahan lebih murah dibanding
perbaikan. Dengan demikian pendekatan seperti ini akan mampu mengurangi biaya
produksi.
Pada
gilirannya pendekatan MMSDM moderen membutuhkan sistem umpan-balik yang efektif
dan bersinambung. Analisis hubungan mutu SDM dengan kinerja karyawan serta
kinerja perusahaan menjadi sangat penting dilakukan. Begitu pula evaluasi
tentang keberhasilan, kekuatan dan kelemahan tiap program pengembangan mutu SDM
perlu dilakukan secara terencana dengan baik.
Disinilah komitmen manajemen puncak memiliki posisi
sangat strategis dalam hal merumuskan kebijakan pengembangan mutu SDM demi
kelangsungan hidup organisasi.
I. PENDAHULUAN
Rekrutmen dan seleksi karyawan baru merupakan
tantangan tersendiri bagi para manajer dan direksi. Pernahkah, misalnya,
Anda mendengar dan bahkanmengalami sendiri, seorang calon karyawan diterima begitu saja tanpa
prosedur yangsemestinya? Padahal hal itu membawa implikasi dalam pencapaian
tujuan perusahaan jika penerimaan
karyawan baru dengan cara yang tidak prosedural dan obyektif,misalnya "surat sakti" dari seseorang
pejabat penting. Dalam manajemen modern,ditambah dengan semakin
kompetitifnya pasar kerja, hal itu sangatlah tidak wajar.Faktor-faktor ekonomi dan demografi dari angkatan
kerja saat ini akanmenjadi hal nyata
yang akan meningkatkan tantangan yang dihadapi manajer.Diperkirakan bahwa
selama dekade akan datang, pertumbuhan angkatan kerja diIndonesia akan semakin meningkat, namun di pihak
lain perusahaan - perusahaan belum tentu sudah pulih sepenuhnya. Dengan
demikian, manajer dihadapkan padaupaya
rekrutmen dan seleksi yang ketat untuk mendapatkan karyawan baru yangterbaik
dengan prosedur yang sah.Setelah mempelajari
bab ini, pembaca diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut.a.
Membahas metode rekrutmen di perusahaan. b.
Memahami proses seleksi yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukankaryawan
baru yang terbaik.c. Menjelaskan strategi efektif untuk rekrutmen dan seleksi
karyawan baru.d. Mendiskusikan bagaimana
strategi perusahaan mempengaruhi proses rekrutmendan seleksi.e. Menjelaskan bagaimana perusahaan seharusnya
menyeleksi karyawan staf untuk mendukung implementasi strategi.
II. PILIHAN STRATEGIS
Banyak masalah yang dihadapi Indonesia yang
terkait dengan lapangan /kesempatan kerja, misalnya suplai angkatan kerja
yang melebihi permintaan pasar kerja, masalah pengangguran,
masalah kualifikasi karyawan, dan sebagainya. Isu lainyang sifatnya lebih mikro antara lain ialah bagaimana menggunakan
prosedur rekrutmen dan seleksi yang objektif , tidak diskriminatif,
terpercaya, dan absah. Oleh
karena itu,
pihak perusahaan harus menentukan ragam pilihan strategis dalamrekrutmen dan seleksi karyawan baru, seperti berikut.a. Perusahaan dapat membuat suatu pilihan
strategis yang berfokus pada pendekatan jender dan lingkungan
sosial. b. Perusahaan dapat memilih
atau membeli karyawan baru (rnenyewa tenagakerja kurang terlatih atau
yang terlatih dan profesional).c. Perusahaan
membuat keputusan dengan memperhatikan anggaran yangtersedia untuk rekrutmen
dan seleksi karyawan.d. Perusahaan dapat
membuat suatu pilihan strategis untuk mencari sumber tenaga kerja
yang belum dimanfaatkan.e. Perusahaan
membuat keputusan strategis dengan memperhatikankecanggihan teknologi
dari cara baru rekrutmen dan seleksi.f.
Perusahaan dapat memilih cara yang terbaik, yaitu apakah merekrut danmenyeleksi
karyawan dari dalam dan atau dari luar perusahaan.
III. METODE REKRUTMEN
Kebanyakan
lowongan pekerjaan diisi dengan orang dari dalam perusahaandan posisi lainnya
sangat mungkin diisi dari sumber luar. Metode rekrutmen daridalam meliputi
penempatan pekerjaan, inventarisasi keahlian, penawaran pekerjaan,dan
rekomendasi karyawan. Metode rekrutmen dari luar mencakup dari kalanganlembaga pendidikan, penggunaan advertensi dan agen atau biro pencari
kerja.Keunggulan dan Kelemahan Rekrutmen Karyawan Internal dan Eksternal
Rekrutmen Internal
Keunggulan :1. Karyawan telah
familiar dengan perusahaan.2. Biaya rekrutmen dan pelatihan lebih rendah.3.
Meningkatkan moral dan motivasi karyawan.4. Peluang berhasil, karena penilaian
kemampuan dan keahlian lebih tepat.Kelemahan :1. Konflik politik promosi
posisi2. Tidak berkembang3. Masalah moral tidak dipromosikan
Rekrutmen
Eksternal
Keunggulan :1. Memiliki gagadan dan
pendekatan baru.2. Bekerja mulai dengan
lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman.3. Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia
dalam perusahaan yangsekarang.Kelemahan :1. Keterbatasan keteraturan
antara karyawan dan perusahaan.2. Moral dan komitmen karyawan rendah.3. Periode
penyesuaian yang lama.
1.Rekrutmen
Internal
a. Penempatan PekerjaanDalam metode
ini, posisi yang dapat diisi diumumkan lewat buletin atau papan pengumuman perusahaan. Prosedur penempatan
pekerjaan membuat karyawan berusaha
keras untuk mencapai posisi yang lebih baik dalam perusahaan. Informasiyang
disampaikan dalam pengumuman meliputi keseluruhan kepentingan persoalanyang
menyangkut pekerjaan, seperti uraian pekerjaan, pendidikan dan pelatihan
yangdisyaratkan, gaji, dan apakah pekerjaan penuh waktu atau paruh waktu.Beberapa perusahaan telah mengubah cara manual ke
pemakaian komputer untuk
membuat cara penempatan kerja lebih akurat. Misalnya, apabila suatu perusahaan
agribisnis akan melakukan restrukturisasi lima unit bisnis inti (produksi,finansial, konsumen, perbankan, dan pengolahan
hasil) menjadi 10 kesatuan unitagribisnis yang berbeda, maka perlu
mencari karyawan yang dialihkan secara lateral,silang, dan dalam bisnis perusahaan itu sendiri. Untuk menyelesaikan
pekerjaan ini, perusahaan
tersebut perlu mengembangkan sistem penempatan pekerjaan secaraelektronik berdasarkan pangkalan data yang memuat
informasi berbagai jeniskeahlian. Semua karyawan yang ingin melamar
melengkapi daftar pertanyaan tentangdiri mereka yang meliputi semua item yang
terikat keinginan dan preferensi realokasi,termasuk latar belakang pendidikan
dan pelatihan. Kemudian direlokasi tiga keahliandari 60 yang mewakili keahlian fungsional terbaik. Ketika suatu posisi
perlu diisi,manajer SDM meneliti pangkalan data untuk kesepadanan antara
keahlian individuyang terdapat pada pangkalan data dan keahlian yang
disyaratkan untuk pekerjaan.
Karyawan yang
ditemukan memiliki persyaratan tersebut kemudian dikontak untuk mengetahui
ketertarikan mereka pada posisi tersebut. Akan tetapi, karyawan
tidak harus duduk di belakang meja dan menanti untuk didekati. Oleh karena
itu, merekadapat
menggunakan perangkat lunak komputer untuk membaca dengan telitilowongan kerja yang terbuka pada perusahaan bersangkutan. Jika menarik,
karyawandapat mengirimkan lamaran secara elektronik kepada sumber kontak yang
tepat.Walaupun penempatan pekerjaan dapat
merupakan metode rekrutmen yangefisien, sejumlah masalah dapat terjadi.
Sebagai contoh, penempatan pekerjaan dapatmengarah pada konflik, jika seorang
karyawan memandang dirinya lebih berkualitasuntuk pekerjaan tertentu daripada
karyawan lain yang diterima perusahaan. Selain itu, para karyawan selalu berkompetisi untuk mendapatkan pekerjaan dan
dapatmemanfaatkan penyelia pada setiap situasi stres. Seorang penyelia
harus memutuskandi antara tiga karyawan yang
ada yang amat berkualifikasi di mana akan mampumelakukan pekerjaan
dengan baik.Untuk mengurangi dampak negatif
dari sistem penempatan kerja, perludipertimbangkan beberapa hal berikut
ini.a) Prosedur penempatan kerja harus ditentukan secara jelas dan
diberitahukansecara langsung dan terbuka
kepada seluruh karyawan, dan jadwal waktunyaharus jelas dan
tepat. b) Harus dinyatakan tentang spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan.
Semakin banyak spesifikasi yang
dibutuhkan diduga semakin sedikit jumlah pelamar dan hal ini akan
memudahkan perusahan untuk menyeleksinya.c) Persyaratan aturan main dan
kriteria keputusan penerimaan harus diketahui pelamar
secara jelas dan terbuka. Hasilnya harus segera diumumkan sesuaidengan
jadwal waktu yang telah ditentukan sebelumnya. b. Inventarisasi KeahlianMetode rekrutmen internal yang lain adalah
pemanfaatan inventarisasikeahlian.
Secara esensial, inventarisasi keahlian meliputi daftar nama karyawan, pendidikan, pelatihan, posisi sekarang,
pengalaman kerja, keahlian dan kemampuan pekerjaan yang terkait, dan
kualifikasi lainnya. Perusahaan dapat meneliti melaluiinventarisasi
keahlian untuk mengidentifikasi calon potensial untuk mengisi lowongankerja di
posisi tertentu, melalui penggunaan komputer.
c. Penawaran PekerjaanApabila di suatu perusahaan terdapat serikat
pekerja, dapat dilakukan perjanjian antara manajer dan pekerja,
termasuk prosedur penawaran kerja. Prosedur ini secara khusus menspesifikasi semua pekerjaan yang tercakup dalam
pekerjaanyang harus diisi oleh
pelamar yang berkualifikasi dari unit perusahaan yangmenawarkannya. Mereka yang tertarik pada lowongan
kerja tersebut dapatmenawarkan diri
dengan cara melamar, asalkan mereka berkualifikasi. Posisi dapatdiisi oleh individu yang paling berpengalaman
dari pelamar - pelamar yang berkualifikasi.
Dalam beberapa kasus, pelamar mengikuti ujian masuk dan diisi oleh pelamar
yang memiliki skor tes tertinggi. Dalam kasus lainnya, adalah mereka yangsudah
bekerja yang diizinkan untuk melamar.Jadi,
secara normal sistem penawaran pekerjaan amat mudah. Kontrak hasilnegoisasi
secara spesifik berisi bagaimana prosedur untuk bekerja dengan merancangsiapa
yang berkualifikasi untuk menawarkan diri, bagaimana seringnya tawaran
dapatdibuat, dan bagaimana tawaran diproses. Setelah diserahkan pada
perusahaan, sistem penawaran pekerjaan mungkin dapat menimbulkan
kesulitan. Sebagai contoh, ketikasuatu
perusahaan telah mengubah cara pekerjaan manual dengan penggunaankomputer,
maka tiap pekerjaan yang harus ditawarkan dapat berkurang.d. Rekomendasi
KaryawanSumber informasi yang paling
berharga adalah karyawan sekarang yangmungkin
mengetahui seseorang yang berkualifikasi dan tertarik dengan posisi kerjayang
lowong. Untuk karyawan yang diusulkan sebagai calon, beberapa
perusahaanmenawarkan bonus kepada karyawan yang memberikan informasi yang
dibutuhkan perusahaan.Seorang
karyawan yang merekomendasikan seseorang untuk dipekerjakanmemperoleh
sedikit bonus. Namun, jelas sumber informasi seperti ini memiliki biayaamat rendah, dan di sisi lainnya dapat
menghasilkan sejumlah prospek yang baguskarena biasanya hanya individu yang berminat dalam pekerjaan yangdirekomendasikan oleh teman - teman dan keluarga
mereka pada perusahaan. Lebih jauh, karena orang - orang cenderung
terkait dengan orang - orang seperti mereka, dan jika karyawan merasa
cocok dalam perusahaan maka kesempatan memperoleh bonusakan terjadi juga.
Penerapan
metode ini harus ekstra hati - hati karena memiliki kelemahan berikut ini.a) Dapat terjadi fenomena kolusi dan nepotisme serta
cenderung diskriminatif. b)
Menimbulkan kekecewaan karyawan yang direkomendasikan olehseseorang, tetapi ternyata ditolak. Selanjutnya
akan menyebabkan timbulnya perasaan sakit hati.c) Timbulnya kelompok klik yang cenderung dapat
menciptakan konflik kepentingan sehingga lingkungan kerja menjadi
tidak nyaman.d) Karena kecenderungan pilihan sangat terbatas, maka tidak
tertutup peluangterjadinya proses seleksi
yang kurang didasarkan pada persaingan danmanfaat.
2. Rekrutmen Eksternal
a. Institusi PendidikanRekrutmen
karyawan dapat berasal dari kalangan lembaga pendidikan, mulaidari sekolah menengah umum dan kejuruan sampai
perguruan tinggi. Umumnya,mereka yang diterima dalam rekrutmen harus mengikuti
pelatihan, sesuai dengan bidang atau posisi pekerjaan yang akan
diterimanya. Hasil pelatihan akan menentukanapakah
proses seleksi akan memutuskan menerima atau menolak pelamar. Merekayang
direkrut dari perguruan tinggi biasanya dirancang untuk ditempatkan pada
posisimanajerial, profesional, dan keahlian teknis.Perusahaan setingkat multinasional, pada saat sekarang membutuhkan pelamar-pelamar
yang berlatar belakang pendidikan strata satu dan bahkan strata dua.Rekrutmennya berskala nasional. Sebaliknya, pada
perusahaan - perusahaan kecil, proses rekrutmen yang dilakukan
berskala regional dan atau lokal.Untuk
memudahkan proses penyeleksian, biasanya perusahaan-perusahaanmerekrut
calon karyawan dari lembaga - lembaga pendidikan ternama. Tujuannya disamping mengurangi biaya rekrutmen dan seleksi,
perusahaan pun akanmeningkatkan prestasinya atau citranya karena
mendapat calon - calon karyawan yangunggul.
Perusahaan biasanya langsung mengirimkan surat permohonan atau datanglangsung ke pimpinan perguruan tinggi yang
bersangkutan. Perusahaan yang profesional memiliki daftar peringkat
perguruan tinggi terkenal, yaitu selaindidasarkan
pada derajat keunggulan kinerja alumni juga didasarkan pada peringkatkeunggulan
kinerja akademik di tingkat nasional. Apabila prosedur ini diterapkan,
maka cenderung
perusahaan tersebut tidak akan membuka lowongan kerja secaraterbuka.Untuk merekrut calon karyawan
yang memiliki keterampilan langka, perusahaan
dapat melakukan open house. Perusahaan mengundang peminat tertentuuntuk
datang ke perusahaan dan melihat berbagai fasilitas dan memperoleh penjelasantentang misi, tujuan, bentuk kegiatan, dan prospek
perusahaan di masa datang.Dengan
demikian, perusahaan dapat memikat para calon pelamar dengan biaya danwaktu
rekrutmen yang lebih murah dan singkat. b. IklanIklan merupakan salah satu jalur menarik calon pelamar. Media yangdigunakan dapat berbentuk surat kabar, majalah,
jurnal ilmiah, dan bentuk medialainnya (seperti radio). Media televisi
sangat jarang digunakan karena biayanya sangatmahal,
walaupun jangkauannya lebih luas. Ada juga cara pengiklanan yangdigunakan,
misalnya perusahaan Mc.Donald, dengan menempatkan semacam brosur iklan lowongan kerja kepada para pelanggan yang
membeli produk - produk khas pangannya. la percaya bahwa pelanggan
merupakan sumber potensial karyawan untuk menginformasikan kepada keluarga
dan kerabat-kerabatnya. Begitu pula sudah umum bahwa perusahaan sering
menggunakan jalur penyampaian brosur iklan melalui loper koran dengan
menyisipkannya ke dalam koran pelanggan.Ada
kecenderungan menarik tentang iklan yang menyangkut tawaran pekerjaan
di sektor agribisnis atau sektor lainnya, yaitu (1) isi iklan tentang tawaran
disektor agribisnis relatif sangat jarang dimuat di media cetak dibanding
tawaran untuk sektor nonagribisnis, dan
(2) bahasa yang digunakan sudah banyak yangmenggunakan bahasa Inggris, yang berarti iklan sudah memiliki ciri
mengglobal.Kurangnya iklan tawaran kerja di sektor agribisnis di media
cetak bukan berarti sektor agribisnis
tidak membutuhkan karyawan baru lagi. Mungkin saja hal itu karena banyak perusahaan menggunakan iklan melalui
media lain, misalnya open house,surat langsung ke berbagai sumber
pelayanan tawaran kerja, dan lembaga pendidikan.Untuk mengetahui seberapa jauh efektivitas penggunaan media iklan, maka perlu
dievaluasi secara periodik. Misalnya, akan jauh lebih mahal dan menyita waktuuntuk merekrut dan menyeleksi 100 orang pelamar
manakala yang diterima hanya 5orang yang berkualifikasi dibanding merekrut dan
menyeleksi 15 orang pelamar,tetapi yang diterima sama, yaitu 5 orang.
Beberapa
keunggulan menggunakan iklan sebagai media rekrutmen adalahsebagai berikut.a) Jangkauan sasaran
sangat luas yang mencakup segmen pasar yang sangat beragam, seperti pelamar dari kalangan
perguruan tinggi, pembaca / pendengar yang menganggur, para
profesional dan eksekutif, dan sebagainya. b)
Informasi relatif cepat diterima dan segera direspons oleh segmen pasar,apalagi
jika kondisi ekonomi nasional sedang krisis.Persyaratan iklan yang baik atau efektif
adalah sebagai berikut.a) Topik utama iklan yang singkat dan padat, tetapi
sudah jelas maksudnya. b) Bahasanya ringkas atau sederhana, tetapi jelas
(dapat menggunakan bahasanasional atau asing, tergantung siapa sasarannya).c)
Perlu informasi yang lengkap tentang perusahaan, meliputi bidang - bidangapa,
lokasinya di mana, dan prospeknya serta gaji yang ditawarkan.d) Perlu
mencantumkan persyaratan pelamar.e) Format rancangan iklan harus menarik.f) Tata letak pada media cetak ditempatkan
sedemikian rupa agar calon pelamar tertarik dan terdorong untuk
sesegera ingin mengetahui isi iklan.Berikut
ini diberikan contoh iklan tawaran kerja di sektor agribisnis / agroindustri berbahasa
Indonesia dan Inggris.c. Agen PemerintahSetiap
pemerintah memiliki agen atau divisi penempatan tenaga kerja yangdikelola
oleh Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Setiap pelamar harus mendaftar lebih dahulu ke Depnaker. Pemerintah mengin forma
si kan secara terbuka lewat pengumuman tertulis tentang lowongan
kerja di perusahaan sendiri atau di perusahaanlain
dan di institusi lain. Informasi tersebut dapat diakses dari sumbernya,
baik langsung maupun tidak langsung. Dinas ini dapat juga berfungsi
untuk menyalurkancalon karyawan ke pihak lain yang membutuhkan.d. Agen SwastaBerbeda dengan penyalur tenaga kerja yang umum,
pelamar kerja tidak dikenakan
biaya sejak skrining awal sampai diterima oleh perusahaan / agen swasta
atau institusi
lainnya. Bahkan dalam kasus tertentu perusahaan yang menyediakanlowongan kerja
mernberifee kepada agen pencari kerja swasta tersebut. Tentunya disini pencari kerja mempunyai hak untuk menyatakan keberatan atas pembayaran
(fee)yang dikenakan kepadanya. Pada situasi
seperti ini, pencari kerja mencarialternatiflain yangbayarannya lebih
murah. Seperti layaknya perusahaan, agen swastasecara aktif mencari dan bahkan memperoleh informasi tentang lowongan
kerja dari perusahaan tertentu. Dapat juga dengan menggunakan iklan
informasi yang relevanyang dicari /
diterima berupa jenis pekerjaan, uraian pekerjaan, persyaratan pendidikan, keahlian dan pelatihan yang
disyaratkan, pengalaman kerja sejenis, dan besaran gaji yang
disediakan.e. Perusahaan Pencari Tenaga Eksekutif Beberapa agen pencari
tenaga kerja menfokuskan upaya-upaya mereka untuk mencari karyawan tingkat
manajer eksekutif. Pencariannya sangat agresif dan proaktif sebagai bagian tugas dari posisi perusahaan yang
berfungsi sebagai konsultan. Feediperoleh dari perusahaan yang membutuhkannya.
Calon karyawan yang biasanyadirekrut adalah tenaga - tenaga profesional dan
berkeahlian tinggi, seperti tenagaeksekutif pemasaran, tenaga eksekutif
produksi, manajer umum, dan sebagainya.Pada
dasarnya, cara pendekatan yang dilakukan perusahaan relatif berbeda denganagen swasta pencari tenaga kerja. Yang diutamakan
agen swasta untuk menarik pelamar adalah melalui iklan.
Sementara perusahaan pencari tenaga eksekutif mencarilangsung dan menghubungi
para karyawan yang sudah memiliki posisi eksekutif, baik langsung lewat lobi - lobi aktif maupun tidak
langsung berhadapan (melalui telepondan surat). Pada situasi tertentu di mana
permintaan begitu tinggi (melebihi suplai),maka tidak mustahil perusahaan
pencari tenaga eksekutif sering dituding sebagai pembajak. Di sisi lain,
tenaga eksekutif yang terekrut meminta gaji yang jauh lebihtinggi
dibanding gaji di tempat kerjanya semula.3. Daya Tarik RekrutmenPeran pokok dari upaya merekrut tenaga kerja
adalah membuat daya tarik sejumlah pelamar. Termasuk di dalamnya
mereka yang sudah terekrut. Terlalu sering para perekrut mencoba menjual perusahaan
kepada para kandidat karyawan denganmenyampaikan
hal - hal yang baik saja tentang perusahaan. Sementara sejauhmungkin hal
negatif dari perusahaan diminimalkan. Hal ini sering disebut pendekatan
perekat
untuk menangkap lalat yang menganggap bahwa jika suatu perusahaanmampu membuat daya tarik pada orang - orang, para karyawan baru akan
menempel pada perusahaan tersebut.
Suatu survei menemukan bahwa calon karyawan dapatdipikat untuk masuk
suatu perusahaan jika ditawarkan upah yang cukup besar. Akantetapi, survei
lainnya menyatakan bahwa untuk membuat daya tarik kepada para calonkaryawan dibutuhkan keahlian kepemimpinan di
antara manajemen puncak. Sejalandengan
itu, ada dua program lain yang membantu suatu perusahaan untuk meningkatkan kegiatan, yaitu (1) menunjukkan
kondisi realistik pekerjaan dan (2)kesempatan pengembangan karir.a.
Preview Pekerjaan Realistik Banyak
manajer SDM, seperti juga peneliti keorganisasian, percaya bahwa jika
perekrut menggambarkan kondisi akurat dan seimbang dari perusahaan,sejumlah
calon karyawan yang disewa tetap oleh perusahaan akan meningkat,walaupun
mungkin hanya sedikit saja yang menerima secara aktual pekerjaanyang ditawarkan. Kejadian ini terutama karena
harapan para karyawan barusangat mungkin terpenuhi. Jika seorang
karyawan baru tidak memiliki harapanyang
realistik tentang perusahaan, maka setiap harapan yang tidak terpenuhidapat menyebabkan orang itu menjadi pekerja yang
tidak puas. Proses perekrutan dengan pemberian penjelasan yang
lebih akurat tentang pekerjaan pada
perusahaan, termasuk tentang aspek negatifnya disebut preview pekerjaan
realistik (PPR).Beberapa studi telah
menunjukkan bahwa PPR dapat mengurangi derajat perputaran (masuk - keluar) karyawan, harapan lebih rendah
tentang pekerjaan, dan meningkatkan kepuasaan kerja dan komitmen kepada perusahaan
karena beberapa alasan berikut.a) PPR dapat
merupakan vaksinasi harapan yang bertentangan dengan aspek negatif
kehidupan perusahaan dengan tidak mengobral pemberian harapan pada
pendatang baru. b) PPR dapat memfasilitasi kesepadanan efektif antara
pelamar dan pekerjaanserta perusahaan dengan memberikan informasi yang lebih
akurat.c) PPR dapat meningkatkan komitmen karena pilihan untuk bergabung
dengan perusahaan telah dibuat tanpa tekanan luar.
PPR telah ditemukan sebagai
pendekatan paling efektif untuk perusahaan yangmengalami derajat perputaran
karyawan yang tinggi atau para karyawan yangtidak memiliki persepsi akurat
tentang (1) apa yang diperlukan perusahaan dan(2) apa harapan
perusahaan. b. Kesempatan Pengembangan Karir Lulusan perguman tinggi yang baru pertama kali memasuki angkatan
kerja,umumnya penuh dengan harapan untuk dapat diterima di pasar kerja. Hal
demikian berawal dari asumsi bahwa pasar kerja membutuhkan calon -
calon karyawan lulusan perguruan tinggi. Namun, asumsi tersebut tidaklah
realistis. Hal itu sangat tergantung pada kondisi ekonomi makro dan mikro
yang antara lain dilihat dari sisi pertumbuhanekonomi, pemerataan usaha, skala
usaha, dan ekspansi usaha. Oleh karena itu, dengankondisi ekonomi (seperti di Indonesia sejak pertengahan 1997) harapan
lulusan perguruan tinggi (FT)
untuk memperoleh pekerjaan masih jauh dari kenyataan. Dari beberapa studi
yang dilaksanakan ditemukan bahwa rata - rata lamanya lulusan FTmenunggu
sampai memperoleh kerja antara 2-3 tahun sebelum krisis, sedang selamakrisis
diperkirakan lebih lama lagi. Namun,
ada baiknya ditelaah, pada umumnya para lulusan FT sangatmenyadari,
bahwa sebelum bekerja mereka ingin mengikuti pelatihan khusus sambilmembayangkan imbalan yang diperoleh dari peluang
promosi. Berikut ini disajikanfaktor - faktor yang dapat memikat lulusan FT
sebagai awal karir bergabung dengan perusahaan untuk memperoleh
pekerjaan.a) Keterlibatan segera dalam pekerjaan. b) Kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian yang
barudipelajarinya.c) Kesempatan
untuk memahami gambaran tentang perusahaan yangsebenarnya.d)
Pengembangan karir dengan cepat.e) Kenaikan gaji yang cepat.f) Kesempatan untuk
mempelajari keahlian baru.Perusahaan
seharusnya menanggapi kebutuhan - kebutuhan tersebut denganmenawarkan beragam
program bagi karyawan baru. Banyak perusahaan melakukan program
orientasi kerja bagi pendatang baru, yaitu tentang kondisi perusahaan, jenis
pekerjaan,
dan hubungan sosial. Kemudian mereka diikutsertakan dalam pelatihan - pelatihan khusus.Yang tak kalah pentingnya yang perlu dilakukan
perusahaan adalah memberi penjelasan
tentang perencanaan dan pengembangan karir yang didasarkan padaketentuan - ketentuan objektif, misalnya
prestasi, kepemimpinan, dan tidak diskriminatif. Semua itu
dimaksudkan agar para calon dan karyawan baru akan tetaplama bergabung di perusahaan bersangkutan. Oleh karena itu, sangat
relevan untuk mampu menganalisis
bagaimana kaitan proses rekrutmen dengan fungsi - fungsiMSDM lainnya.Hubungan proses rekrutmen dengan fungsi - fungsi
MSDM terjadi interaksi timbal balik antara fungsi rekrutmen dengan fungsi
- fungsi MSDM lainnya. Implikasi darihubungan tersebut adalah untuk merumuskan
strategi terbaik yang perlu diputuskan pada semua fungsi MSDM, baik
oleh manajemen top maupun pimpinan unit masing -masing. Dengan demikian, apa yang disebut dengan perumusan strategi
perusahaanyang terintegrasi dapat diwujudkan.
IV. PENYELEKSIAN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Proses PenyeleksianProses penyeleksian bekerja sama dengan elemen -
elemen, yaitu tujuan /sasaran
perusahaan, rancangan pekerjaan, dan penilaian kinerja, seperti halnya juga pada
rekrutmen dan seleksi.Elemen pertama dalam
proses penyeleksian harus termasuk kebijakan umum perusahaan dalam menyewa
karyawan. Manajer dapat mempekerjakan orang terbaik untuk pekerjaan -
pekerjaan khusus dengan gaji dan manfaat yang tinggi atau relatif dengan
pembayaran gaji dan upah yang lebih rendah, tanpa mempedulikan
derajat perputaran karyawan atau ketidakpuasan tentang upah, manfaat, dan
kondisi kerja.Pengambil keputusan harus menentukan bagaimana para karyawan
merasa cocok dalam kerangka
menyeluruh dari perusahaan dan harus pula mengembangkanhubungan
antarkaryawan dalam perusahaan.Elemen kedua,
rancangan pekerjaan, menentukan apa tugas dan kewajibantiap pekerjaan. Bagaimana upaya memotivasi atau
pengulangan tiap pekerjaanmenjadikan
pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan bersangkutan. Kinerjatersebut akan dipengaruhi oleh kemampuan dan
motivasi mereka. Rancangan pekerjaan akan berpengaruh besar pada
dua faktor tersebut.
Elemen ketiga
merupakan cara mengukur keberhasilan suatu pekerjaan.Penerimaan karyawan yang berhasil akan
menentukan jenis calon karyawan sepertiapa yang sebaiknya direkrut dan
diseleksi. Sementara, elemen keempat, spesifikasi pekerjaan yang
menspesifikasi ciri sifat, keahlian, dan latar belakang individu yangharus dimiliki untuk mengkualifikasi pekerjaan. Elemen terakhir, pembuat
keputusanharus menentukan kombinasi dari
wawancara, tes atau seleksi lainnya untuk digunakan calon. Tidak ada kombinasi dari instrumen penyeleksian yang
standar universal. Antarperusahaan dapat saja terjadi perbedaan langkah
atau unsur yangdigunakan untuk penyeleksian karyawan yang disebabkan oleh adanya
perbedaandalam kemampuan anggaran, tenaga ahli, instrumen penyeleksian, dan
sebagainya.Juga tidak ada standar
penyeleksian yang mampu menunjukkan yang dapatmeminimalkan biaya
penyeleksian yang berlaku untuk seluruh perusahaan.Langkah - langkah teknis dalam proses penyeleksian dapat saja berbeda
darisatu perusahaan ke perusahaan lainnya, namun semua langkah terjadi pada
waktutertentu atau waktu lainnya.
Selain itu, urutannya dapat juga berbeda dalam perusahaan - perusahaan sesuai dengan tipe pekerjaan yang terisi
dan ukuran usaha perusahaan. Prosesnya biasa dimulai dengan mereview surat
- surat lamaran yangterkumpul melalui upaya rekrutmen.Tiap langkah
tersebut secara sistematis dilakukan agar hasil dari keseluruhan proses
dapat diandalkan. Memang dalam kenyataan di lapangan apalagi sudah
sampai pada tinjauan yang terinci, maka model langkah-langkah tersebut
bisa jadi bervariasi, baik oleh perusahaan itu sendiri maupun antar
perusahaan.Pelamar yang tampaknya
berkualifikasi untuk posisi yang ada kemudiandilanjutkan dengan pemeriksaan
dini untuk mencari persyaratan minimal yangtersedia di pasar kerja, seperti yang ditentukan oleh spesifikasi
pekerjaan. Langkahketiga pemeriksaan formulir lamaran lengkap yang standar.
Kemudian dilanjutkandengan tes yang
relevan dengan pekerjaan dan disalurkan oleh perusahaan dankemudian
diberikan kepada pelamar.Langkah berikutnya
biasanya berupa wawancara terhadap pelamar yangdilakukan departemen SDM.
Latar belakang pelamar yang diinginkan baru diperiksalebih lanjut, khususnya tentang referensi dan pengalaman kerja.
Terakhir, beberapa pelamar yang
ada (karena pada langkah - langkah sebelumnya ada yang ditolak)kemudian diwawancarai oleh penyelia dan atau
kepala departemen SDM. Selamawawancara mendalam, syarat - syarat pekerjaan
dibahas sehingga pelamar mampu
mempertimbangkan masing - masing
minat dalam pekerjaan. Dalam hal ini, pekerjaandapat ditawarkan pada pelamar
terbaik. Jika pelamar menolak tawaran, manajer dapatmemulai proses rekrutmen lagi apabila tidak ada lagi pelamar yang
berkualifikasi.Manakala pelamar
menerima tawaran, maka langkah berikutnya adalah proses penempatan
karyawan baru.
2. Langkah - langkah Proses
Penyeleksiana. Pemeriksaan Awal
Pemeriksaan awal dimaksudkan untuk
meminimalkan waktu yang digunakandepartemen SDM selama proses penyeleksian
dengan melepaskan para pelamar yangtidak
memenuhi syarat yang sudah ditentukan perusahaan. Untuk kebanyakan jenis pekerjaan,
banyak pelamar yang tidak perlu mendapat perhatian serius dan waktu darispesialis SDM jika banyak syarat - syarat lamaran
sulit dipahami. Untuk menjagacitra perusahaan yang baik, tiap pelamar harus
diberi perlakuan sopan. Utamanya, pemeriksaan awal dilakukan apabila
pelamar memiliki spesifikasi pekerjaan yangminim. Penilai dapat mempercepat
dalam memutuskan untuk mengeluarkan pelamar yang tidak berkualifikasi. Dengan demikian, perusahaan dapat
meminimalkan biayatotal proses penyeleksian. Untuk itu dalam mereview surat
lamaran, petugas SDMharus menentukan pelamar mana yang memiliki kualifikasi
minimum yang sesuaidengan uraian pekerjaan.Sekali dasar proses pencarian pekerjaan ditentukan, ihktisar/surat
lamaranharus segera disimpan hati - hati. Selama surat lamaran berisi uraian
pengalamankerja pelamar, keabsahan
isinya seharusnya diperiksa lagi karena bisa jadimengandung informasi yang salah arah. Untuk menghindarinya,
"bendera merah" perlu ditunjukkan dan diinvestigasi hal -
hal sebagai berikut.Tanda - tanda peringatan
yang membutuhkan investigasi lebih lanjut terdiriatas sebagai berikut.a) Alasan yang tidak jelas tentang kekosongan
waktu pekerjaan dalam periodetertentu. b)
Pertanyaan yang samar - samar, seperti membuat daftar kondisi pengusaha danalamat
kurang lengkap.c) Alasan yang samar - samar meninggalkan pekerjaan terdahulu.d)
Kekurangan uraian sejarah / pengalaman kerja.
Pelamar yang
sebenarnya berkualifikasi bisa jadi kemudian minatnyadiragukan dalam menempati posisinya. Jika
pemeriksaan dapat dilakukan melaluikontak langsung dengan pelamar, maka pewawancara dapat memakai sejumlahstrategi.
Antara lain pewawancara dapat bertanya untuk memperoleh verifikasi.Beberapa pertanyaan mungkin dapat menyebabkan
seorang pelamar menarik dirikarena
pertimbangan - pertimbangan lebih jauh. Pertanyaan tersebut antara lainsebagai berikut. Berapa gaji yang dibutuhkan
Anda? Dapatkah Anda bekerja akhir pekan dan malam hari? Dapatkah Anda bekerja secara bergilir? Dapatkah
Andatinggal di luar kota tiga malam per minggu? Selain itu, pewawancara dapat
jugamenyerahkan
uraian pekerjaan. Kemudian ternyata banyak pelamar yang mungkinakan kurang
berminat setelah mereka mempelajari ciri pasti tentang pekerjaan, gaji,dan jam kerja.Data pelamar yang keluar
dan ditolak dalam hal ini adalah proses penyeleksian
atau pada setiap hal yang lain harus dimasukkan ke catatan khusus.Catatan ini antara lain berisi indikasi apa saja
pekerjaan yang ditawarkan untuk pelamar. Lalu, alasan mengapa
tawaran tersebut tidak direalisasikan atau ditolak pelamar. Catatan
tersebut yang kemudian dimuat dalam laporan kuartalan yangkegunaannya antara lain untuk menyempurnakan
prosedur pelamaran di kemudianhari.
b. Pengisian Formulir Lamaran
Pengisian
formulir lamaran adalah proses pencatatan formal tentang lamaran
kerja para individu pelamar. Catatan ini kemudian digunakan oleh departemen
SDM danmungkin direview oleh agen - agen pencari karyawan. Pengisian formulir
lamaran,yang menyediakan informasi
yang berhubungan mengenai individu, digunakan dalam penawaran pekerjaan. Sementara itu, sumber referensi menentukan
kecocokan pelamar untuk
pekerjaan tertentu. Departemen yang akan menentukan persetujuanharus
membacanya dengan hati - hati.Lima aspek
penting dalam. pengisian formulir lamaran yang baik adalah sebagai berikut.a)
Pelamar menerangkan dengan sebenarnya bahwa daftar informasi dan tanggal yangdisajikan adalah benar. Pemalsuan keterangan
merupakan dasar legal untuk penghentian proses pelamaran. b) Pelamar setuju sepenuhnya pada hasil
pengujian kesehatan sesuai dengan syarat -syarat pekerjaan.
c) Pelamar memberi wewenang kepada pengusaha,
majikan sebelumnya, dan rujukanuntuk menyediakan informasi latar belakang
pelamar yang sebenarnya.d) Pelamar memahami
dan menerima bahwa pekerjaannya adalah sebagaikehendaknya dan dengan demikian dapat dihentikan setiap saat dengan atau
tanpasebab.e) Hanya persetujuan pekerjaan tertulis yang ditandatangani
badan formal legal yangabsah nienawarkan
pekerjaan. Jadi, setiap janji atau saran yang telah dibuat olehinstitusi
lainnya, selama proses penyewaan tidak absah.Isi formulir lamaran umumnya terdiri
atas sebagai berikut.* Nama pelamar.* Tempat tinggal dan nomor telepon
pelamar.* Apakah pelamar berusia kerja minimum.* Apakah pelamar dapat berbicara
dan membaca serta menulis satu atau lebih bahasaasing (tergantung jenis
pekerjaan).* Latar belakang pendidikan pelamar (sesuai dengan pekerjaan).* Pengalaman kerja pelamar, termasuk kapan mulai
kerja (tanggal), kemajuan gaji,tugas dan tanggung jawab, alasan
meninggalkan pekerjaan.* Apakah pelamar dapat memenuhi syarat pekerjaan khusus,
seperti bekerja di malamhari dan pada saat akhir minggu.* Catalan pendirian /
sikap pelamar.* Keinginan pelamar untuk bepergian.* Bagaimana pelamar telah
mendengar tentang posisi pekerjaan.* Keanggotaan dalam organisasi profesional.*
Nama kerabat yang dipekerjakan oleh perusahaan.
•
Pekerjaan lain yang ada sekarang,
apakah waktu penuh atau paruh waktu.
c. Penggunaan Formulir Lamaran
Formulir
lamaran adalah catatan permanen dari kualifikasi pelamar untuk suatu pekerjaan. Di samping itu, untuk
penyediaan informasi yang diperlukan untuk proses penyelesaian, surat lamaran juga diserahkan kepada dinas
penempatan tenagakerja sebagai laporan.
Spesialis SDM mempelajari surat lamaran untuk memeriksalatar belakang pelamar
yang akan dikembangkan dalam proses wawancara. Bagian
terpenting dari
proses penyeleksian adalah verifikasi pengalaman / sejarah kerja pelamar
dan sumber rujukan. Beberapa pelamar akan memberi pengalaman yang berbeda, seperti halnya keahlian yang mereka isi dalam formulir
lamaran.Pengisian formulir lamaran dapat
juga digunakan sebagai alat penyaringanuntul menghasilkan penilaian umum. Di
sini, spesialis SDM mereview semua suratlamaran dan menilai keinginan umum setiap pelamar. Secara subjektif,
penilaianmenyeluruh sering digunakan manakala banyak pelamar yang perlu
dipertimbangkan.Apabila ditemukan adanya
keterbatasan kelayakan latar belakang atau keahlian,mereka dapat segera dikeluarkan. Namun, yang perlu
diketahui derajat tiap pelamar akan berbeda dari waktu lowongan yang satu
ke waktu lowongan lainnya, sepertihalnya
perbedaan dalam syarat tingkat keahlian dan latar belakang pelamar.Umumnya,
jika suatu spesifikasi pekerjaan yang relevan tidak tampak pada
formulir lamaran, pelamar tersebut dapat dikeluarkan.
d. Pengujian (Testing)
Penggunaan pengujian dalam proses
penyeleksian terkadang diadakan, tetapidi
lain kesempatan tidak, tergantung kegunaan dan jenis pekerjaannya. Di sampingitu, dapat jadi beberapa tes tidak handal, dan
yang lainnya tidak menghasilkan perkiraan
kinerja karyawan yang akurat. Persoalan pokok yang sering ditemukanadalah penggunaan tes yang bersifat umum dan tanpa
mempertimbangkankeabsahannya.Ada tiga
formula penting tes seleksi agar prosesnya dapat berjalan optimal, yaknisebagai
berikut.a) Tes adalah suatu peramalan yang absah dari kinerja karyawan. b)
Tes dikembangkan, dikelola, dan dievaluasi oleh tenaga - tenaga profesional.c) Mereka yang gagal tes dapat mengajukan
permohonan hasil tesnya atau memilikikesempatan untuk menambah
kesempatan melalui kriteria seleksi lainnya.
A. Kriteria Teknik Seleksi
Dalam proses
pemilihan suatu teknik seleksi haruslah mempertimbangkan validitas(keabsahan), reliabilitas (kehandalan), biaya, dan kemudahan pelaksanaan.a.
Keabsahan (Validitas)Keabsahan dalam tes
untuk seseorang merupakan tingkat di mana peubah perkiraan berkorelasi nyata dengan suatu kriteria tertentu. Peubah
perkiraan terdiri
atas semua jenis informasi yang
dikumpulkan untuk keperluan proses seleksi, sepertidata lamaran kerja, data wawancara, nilai tes, dan data pemeriksaan
fisik. Peubahkriteria meliputi ukuran
kinerja pekerjaan, seperti tingkat produktivitas,ketidakhadiran,
perputaran karyawan, hasil evaluasi penyelia, dan sebagainya.Validitas memiliki
arti penting karena dua alasan. Pertama, validitas diperlukan untuk memperbaiki keputusan-keputusan agar manajer SDM
mampu memilih teknik -teknik
penyelia yang lebih efektif dan menghasilkan keputusan - keputusan penyeleksian yang lebih tepat dan tenaga
kerja yang berkualitas tinggi. Kedua,validitas
mengandung derajat keadilan, utamanya untuk memperkecil upaya - upayaintervensi
pihak luar yang sering tidak proporsional. b. Kehandalan (Reliabilitas)Kehandalan diartikan sebagai tingkat di mana suatu
teknik pengukuran karakteristik pribadi
pelamar memberikan hasil-hasil yang stabil dan taat asas (konsisten).Ukurannya
adalah jika individu pelamar mendapatkan skor yang cenderung sama atautidak jauh berbeda setiap kali dilakukan tes.
Semakin tinggi kehandalan pengukuransuatu teknik seleksi, semakin baik hasil
yang mendekati sama dan taat asas dengansemakin baiknya / handalnya data
yang digunakan, yaitu data yang sistematik, dapatditerjemahkan, dan informatif.Manajer SDM hendaknya memiliki beberapa teknik
seleksi yang memiliki jeniskehandalan sebagai berikut.a) Kehandalan
tesberulang kali. Hasil seleksi selalu mendekati sama terhadap individuyang
sama jika seleksi dilaksanakan berulang kali. b)
Kehandalan tes yang dilakukan oleh beberapa penguji yang berbeda kepadaindividu
yang sama dengan hasil yang mendekati sama.c)
Kehandalan tes di mana hasil tesnya mendekati sama secara berulang - ulangdengan
waktu yang berbeda - beda.c. BiayaBiaya memegang peran penting dalam mencapai
keberhasilan penyeleksian. Dengan biaya
total yang sama untuk menyeleksi pelamar dengan jumlah yang sama, maka peluang mereka yang lolos akan berbeda
jumlahnya. Yang terbanyaklah yangdianggap efisien dengan catatan teknik
rekrutmen dan penyeleksiannya sama.d. Kemudahan pelaksanaanKemudahan pelaksanaan tes seleksi juga sangat
diperlukan antara lain mulai darikondisi instrumennya sampai dengan
kualitas pelaksana dan para ahli. Semakin tinggi
derajat keahlian pelaksana tes
penyeleksian semakin mudah penyeleksian dilakukan.Oleh karena itu, spesialis SDM, termasuk pewawancara, psikolog, dan
staf departemen SDM, benar -
benar harus profesional dengan didukung oleh formulir lamaran dan
tes yang mudah dipahami oleh pelamar.
B. Beberapa Jenis Tes
* Tes Kepribadian dan MinatKedua
bentuk tes ini dipakai untuk mengukur motivasi individu dalam bidangtertentu. Tes kepribadian mengukur beberapa hal,
seperti kecenderungan emosi / perasaan, kemandirian, ketertutupan
dan keterbukaan, kemampuan berinteraksi sosial,dan kepercayaan diri serta kejujuran. Teknik yang dilakukan biasanya
untuk mengetengahkan suatu
masalah dan pelamar diminta untuk mendiagnosisnya.Kemudian dinilai
sejauh mana kemampuan menggunakan alat analisis dan bagaimanamotivasi dan
prestasi yang dihasilkannya. Disini juga diukur bagaimana para
pelamar mampu untuk melakukan interaksi sosial. Namun demikian, jenis tes
ini sudah mulaikurang digunakan karena tiga
alasan. Pertama, tes kepribadian umumnya kuranghandal dan absah dari prediksi tentang kinerja pekerjaan. Kedua, tes inimengasumsikan para pelamar memiliki pandangan
yang lengkap untuk menggambarkan
/ memahami diri mereka. Hal ini dalam kenyataannya seringmenyimpang. Ketiga, dalam hal keinginan untuk
melakukan sesuatu dengan baik, para pelamar mungkin memberikan
respons keliru untuk menghasilkan skor tes yangterbaik, padahal kenyataannya
tidak demikian.Tes minat umumnya dirancang
untuk mengukur preferensi / pilihan kegiatanindividual. Sebagai contoh, para pelamar ditanya apakah mereka biasa
melihat permainan baseball di
televisi, membaca novel, atau mengunjungi permainan ligasepak bola pada setiap sabtu sore. Tes minat
sebenarnya dapat juga untuk memperkirakan
jenis pekerjaan atau jabatan apa yang akan cocok diambil. Denganmenyepadankan minat individu yang berhasil dalam
jabatan berbeda, maka pengamat /
penyelia mampu mengindikasikan mana jabatan yang paling terkaitdengan minat pelamar. Berdasarkan pengamatan
empiris di kalangan perusahaan,unsur minat realtif stabil dan menjadi
salah satu faktor penentu kinerja karyawan. Tesminat, seperti melalui inventarisasi preferensi pekerjaan, mengestimasi
kesepadananantara kondisi pekerjaan atau perusahaan dengan sejauh mana
seseorang menyukaiatau memilih untuk menetap pada lingkungan tertentu.
Kesepadanan antara kondisi
aktual dan hal - hal yang diinginkan
individu dapat berarti memudahkan penyesuaian pada
pekerjaan yang baru dan memungkinkan berada pada posisi jabatan yang lebihlama.*
Tes PrestasiTes bakat (aptitude) dipakai untuuk menilai kapasitas seseorang
untuk belajar,sedangkan tes prestasi untuk mengetahui derajat seseorang yang
telah belajar. Karenates prestasi mengukur perilaku yang sedang berjalan, tes
tersebut mungkin merupakan prediktor
terbaik untuk perubahan perilaku calon karyawan di masa depan. Olehkarena
itu, departemen SDM dapat menggunakan tes prestasi untuk mengukur apakahseseorang calon dapat dilatih untuk melaksanakan
pekerjaan atau tidak. Melaluianalisis jabatan tertentu, suatu daftar pertanyaan
dapat dikembangkan yang akanmengetes
pengalaman kerja pelamar. Karena tes pekerjaan absah, maka tes
tersebutmerupakan prediktor bermanfaat bagi kinerja pekerjaan di mana
pengetahuan atau pengalaman khusus adalah penting untuk melakukan
pekerjaan spesialis tertentu.Satu langkah selain tes prestasi yang mengukur
pengetahuan untuk pekerjaandan jabatan, khususnya, maka dapat digunakan contoh
- contoh kerja. Di sini, pelamar diminta
mengerjakan sebagian dari beragam jenis pekerjaan sebagai uji coba.Misalnya,
contoh kerja dalam proses tes adalah penerapan teknik budi daya pertanianuntuk
seorang ahli agronomi, pengolahan hasil untuk seorang ahli teknologi pertanian,tes pengetahuan tentang pemasaran bagi seorang
ahli ekonomi pertanian, serta testentang
penggunaan komputer untuk mereka yang ahli dalam sistem informasimanajemen
agribisnis.Contoh - contoh kerja yang dites tersebut umumnya merupakan
prediktor yangvalid dari analisis kinerja
karena cara tersebut mampu mengukur perilaku merekayang disyaratkan untuk
keberhasilan kinerja pekerjaan. Akan tetapi, contoh-contohkerja memiliki
kegunaan terbatas karena sifat-sifat tertentu, yaitu karena contoh -contoh
tersebut hanya digunakan untuk menilai kemampuan individual pada tugas-tugas
tertentu di dalam sekumpulan pekerjaan. Kriteria lain diukur dengan alat
seleksilain. Contoh - contoh kerja biasanya
dibatasi pada pekerjaan - pekerjaan fisik yangdapat segera dilihat
daripada kegiatan mental.* Tes BakatTes
bakat memiliki ciri - ciri hampir sama dengan tes kepribadian dan minat.Ciri
dan kegunaan tes ini adalah sebagai berikut.
a)
Mengindikasikan kemampuan atau kecocokan seseorang untuk ikut sertadalam kegiatan pekerjaan spesifik apa pun dengan berhasil. b) Bakat di sini diartikan sebagai potensi
seseorang untuk memperolehkeahlian, misalnya kemampuan intelektual,
beradaptasi, dan kemampuanmekanis / gerak.c) Mengungkapkan apa yang
dapat dilakukan seseorang berdasarkan pelatihandan pengalaman yang ada.d) Dirancang
untuk memprediksi kesempatan yang dapat dipela jari seseorang pelamar pada
pekerjaan tertentu.* Tes PengetahuanJenis
tes ini merupakan tes yang hasilnya paling terukur dan validitasnyatinggi. Digunakan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan seorang pelamar dalam bidang pengetahuan / keahlian
tertentu. Pengetahuan yang dikuasai merupakan modaluntuk keberhasilan dalam mencapai kinerja, di samping kebutuhan motivasi
danminat. Contohnya, tes tentang pengetahuan di bidang - bidang
produksi, pengolahanhasil, pemasaran hasil, dan kelembagaan pelayanan bisnis
merupakan tes penting bagimereka yang akan bekerja di sektor agribisnis.* Tes
KesehatanHampir semua perusahaan mensyaratkan kepada para pelamar untuk
memilikikesehatan prima agar mereka mampu
melakukan pekerjaannya dengan baik dan berkelanjutan.
Dengan demikian, tingkat ketidakhadiran karyawan perusahaan akankecil. Di
samping itu, diminta keterangan kesehatan dari pihak dinas kesehatan
ataudokter, tidak jarang perusahaan pun melakukan tes ulang atau tes kesehatan
khusus,misalnya jenis penyakit yang terkenal saat kini seperti kelainan
jantung, HIV / AIDS,dan kecanduan narkoba.e. WawancaraWawancara untuk penyeleksian calon karyawan baru merupakan sebuah proses
formal. Dalam prosesnya terdapat wawancara mendalam untuk mengevaluasidaya
tangkap pelamar. Para pewawancara mencari jawaban tiga pertanyaan besar. (1)Dapatkah pelamar melakukan pekerjaan? (2) Apakah
pelamar berkehendak mengerjakannya? (3) Bagaimana pelamar
membandingkan dengan hal - hal lain yang
perlu
dipertimbangkan untuk pekerjaannya, seperti dalam hal prestasi
akademik,kualitas pribadi (penampilan fisik, kemampuan berbicara,
perbendaharaan bahasa,ketenangan, ketegasan, dan
sebagainya), pengalaman kerja, kemampuan antarpribadi,dan orientasi karir dari
pelamar?Wawancara digunakan secara luas
untuk menyeleksi karyawan. Secara popular,
wawancara mencoba mengatasi kesukaran dari keluwesan penggunaannya.Wawancara
dapat diadaptasikan pada para karyawan mulai dari tenaga teknis yangkurang memiliki keahlian, ahli, manajer, sampai
staf pimpinan perusahaan.Wawancara juga dapat digunakan dalam pertukaran
informasi dari pihak pelamar dan pewawancara
Pewawancara belajar tentang pelamar dan begitu pula pelamar belajar tentang
pewawancara.Wawancara memiliki keterbatasan
- keterbatasan tertentu. Beberapa haldiantaranya
yang menyangkut sisi kehandalan dan keabsahannya. Kehandalan yang baik
berarti bahwa penafsiran dari hasil wawancara relatif tidakberagam antara
hasil pewawancara yang satu dan pewawancara lainnya. Namun, hal itu
umumnya bisaterjadi pada pewawancara - pewawancara yang berbeda dalam membentuk
opini.Sementara, kehandalan diperbaiki ketika pertanyaan tentang identitas
ditanyakan,khususnya jika para pewawancara telah dilatih untuk mencatat semua
respons para pelamar secara sistematik. Lalu, bagaimana dengan
derajat keabsahannya?Keabsahan dari wawancara sering dipertanyakan karena
beberapa departemendalam perusahaan menggunakan pertanyaan standar yang ukuran
keabsahannya dapatdievaluasi. Namun,
departemen yang proaktif memulainya dengan cara mengetahui persoalan dan
membandingkan hasil wawancara dengan kinerja aktual atau kriterialain, seperti
stabilitas pekerjaan. Keabsahan wawancara yang lebih baik diperlukankarena hal itu berhubungan dengan sifat manusia
para kandidat daripada kinerja potensialnya.
Jika temuan - temuan tersebut dapat diaplikasikan untuk kebanyakanwawancara, hasil wawancara tidak selalu
berkorelasi signifikan dengan kinerja potensial kandidat. Wawancara
tatap muka dapat diterapkan karena daya adaptasi danefektivitasnya yang handal,
meski apakah absah atau tidak.Kebanyakan
organisasi tanpa memandang ukuran usahanya, seperti perusahaan,menggunakan
wawancara sebagai salah satu cara penyeleksian karyawan baru. Namun, menarik untuk diungkapkan ternyata
dalam beberapa hal wawancara tidak bisa digunakan sebagai satu -
satunya alat untuk menyeleksi karyawan. Alasannyaantara lain wawancara
sangat dipengaruhi bias subyektif dari pewawancaranya. Selain
Rekrutmen
dan seleksi karyawan baru merupakan tantangan tersendiri bagi para manajer
dan direksi. Pernahkah, misalnya, Anda mendengar dan bahkanmengalami sendiri,
seorang calon karyawan diterima begitu saja tanpa prosedur yangsemestinya?
Padahal hal itu membawa implikasi dalam pencapaian tujuan perusahaan jika
penerimaan karyawan baru dengan cara yang tidak prosedural dan
obyektif,misalnya "surat sakti" dari seseorang pejabat penting. Dalam
manajemen modern,ditambah dengan semakin kompetitifnya pasar kerja, hal itu
sangatlah tidak wajar.Faktor-faktor ekonomi dan demografi dari angkatan kerja
saat ini akanmenjadi hal nyata yang akan meningkatkan tantangan yang dihadapi
manajer.Diperkirakan bahwa selama dekade akan datang, pertumbuhan angkatan
kerja diIndonesia akan semakin meningkat, namun di pihak lain perusahaan -
perusahaan belum tentu sudah pulih sepenuhnya. Dengan demikian, manajer
dihadapkan padaupaya rekrutmen dan seleksi yang ketat untuk mendapatkan
karyawan baru yangterbaik dengan prosedur yang sah.Setelah mempelajari bab ini,
pembaca diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut.a. Membahas metode
rekrutmen di perusahaan. b. Memahami proses seleksi yang digunakan oleh
perusahaan untuk menentukankaryawan baru yang terbaik.c. Menjelaskan strategi
efektif untuk rekrutmen dan seleksi karyawan baru.d. Mendiskusikan bagaimana
strategi perusahaan mempengaruhi proses rekrutmendan seleksi.e. Menjelaskan
bagaimana perusahaan seharusnya menyeleksi karyawan staf untuk mendukung
implementasi strategi.
II. PILIHAN STRATEGIS
Banyak masalah yang dihadapi Indonesia yang terkait
dengan lapangan /kesempatan kerja, misalnya suplai angkatan kerja yang melebihi
permintaan pasar kerja, masalah pengangguran, masalah kualifikasi
karyawan, dan sebagainya. Isu lainyang sifatnya lebih mikro antara lain ialah
bagaimana menggunakan prosedur rekrutmen dan seleksi yang objektif , tidak
diskriminatif, terpercaya, dan absah. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus
menentukan ragam pilihan strategis dalamrekrutmen dan seleksi karyawan baru,
seperti berikut.a. Perusahaan dapat membuat suatu pilihan strategis yang
berfokus pada pendekatan jender dan lingkungan sosial. b. Perusahaan
dapat memilih atau membeli karyawan baru (rnenyewa tenagakerja kurang terlatih
atau yang terlatih dan profesional).c. Perusahaan membuat keputusan dengan memperhatikan
anggaran yangtersedia untuk rekrutmen dan seleksi karyawan.d. Perusahaan dapat
membuat suatu pilihan strategis untuk mencari sumber tenaga kerja yang
belum dimanfaatkan.e. Perusahaan membuat keputusan strategis dengan
memperhatikankecanggihan teknologi dari cara baru rekrutmen dan seleksi.f.
Perusahaan dapat memilih cara yang terbaik, yaitu apakah merekrut danmenyeleksi
karyawan dari dalam dan atau dari luar perusahaan.
II. METODE REKRUTMEN
Kebanyakan
lowongan pekerjaan diisi dengan orang dari dalam perusahaandan posisi lainnya
sangat mungkin diisi dari sumber luar. Metode rekrutmen daridalam meliputi
penempatan pekerjaan, inventarisasi keahlian, penawaran pekerjaan,dan
rekomendasi karyawan. Metode rekrutmen dari luar mencakup dari kalanganlembaga
pendidikan, penggunaan advertensi dan agen atau biro pencari kerja.Keunggulan
dan Kelemahan Rekrutmen Karyawan Internal dan Eksternal
Rekrutmen
Internal
Keunggulan
:1. Karyawan telah familiar dengan perusahaan.2. Biaya rekrutmen dan pelatihan
lebih rendah.3. Meningkatkan moral dan motivasi karyawan.4. Peluang berhasil,
karena penilaian kemampuan dan keahlian lebih tepat.Kelemahan :1. Konflik
politik promosi posisi2. Tidak berkembang3. Masalah moral tidak dipromosikan.
Rekrutmen
Eksternal
Keunggulan :1.
Memiliki gagadan dan pendekatan baru.2. Bekerja mulai dengan lembaran bersih
dan memperhatikan spesifikasi pengalaman.3. Tingkat pengetahuan dan
keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yangsekarang.Kelemahan :1.
Keterbatasan keteraturan antara karyawan dan perusahaan.2. Moral dan komitmen
karyawan rendah.3. Periode penyesuaian yang lama.
1.Rekrutmen
Internal
a.
Penempatan PekerjaanDalam metode ini, posisi yang dapat diisi diumumkan lewat
buletin atau papan pengumuman perusahaan. Prosedur penempatan pekerjaan
membuat karyawan berusaha keras untuk mencapai posisi yang lebih baik
dalam perusahaan. Informasiyang disampaikan dalam pengumuman meliputi
keseluruhan kepentingan persoalanyang menyangkut pekerjaan, seperti uraian
pekerjaan, pendidikan dan pelatihan yangdisyaratkan, gaji, dan apakah pekerjaan
penuh waktu atau paruh waktu.Beberapa perusahaan telah mengubah cara manual ke
pemakaian komputer untuk membuat cara penempatan kerja lebih akurat.
Misalnya, apabila suatu perusahaan agribisnis akan melakukan restrukturisasi
lima unit bisnis inti (produksi,finansial, konsumen, perbankan, dan pengolahan
hasil) menjadi 10 kesatuan unitagribisnis yang berbeda, maka perlu mencari
karyawan yang dialihkan secara lateral,silang, dan dalam bisnis perusahaan itu
sendiri. Untuk menyelesaikan pekerjaan ini, perusahaan tersebut perlu
mengembangkan sistem penempatan pekerjaan secaraelektronik berdasarkan
pangkalan data yang memuat informasi berbagai jeniskeahlian. Semua karyawan
yang ingin melamar melengkapi daftar pertanyaan tentangdiri mereka yang
meliputi semua item yang terikat keinginan dan preferensi realokasi,termasuk
latar belakang pendidikan dan pelatihan. Kemudian direlokasi tiga keahliandari
60 yang mewakili keahlian fungsional terbaik. Ketika suatu posisi perlu diisi,manajer
SDM meneliti pangkalan data untuk kesepadanan antara keahlian individuyang
terdapat pada pangkalan data dan keahlian yang disyaratkan untuk pekerjaan
Karyawan
yang ditemukan memiliki persyaratan tersebut kemudian dikontak
untuk mengetahui ketertarikan mereka pada posisi tersebut. Akan tetapi,
karyawan tidak harus duduk di belakang meja dan menanti untuk didekati.
Oleh karena itu, merekadapat menggunakan perangkat lunak komputer untuk membaca
dengan telitilowongan kerja yang terbuka pada perusahaan bersangkutan. Jika
menarik, karyawandapat mengirimkan lamaran secara elektronik kepada sumber
kontak yang tepat.Walaupun penempatan pekerjaan dapat merupakan metode
rekrutmen yangefisien, sejumlah masalah dapat terjadi. Sebagai contoh,
penempatan pekerjaan dapatmengarah pada konflik, jika seorang karyawan
memandang dirinya lebih berkualitasuntuk pekerjaan tertentu daripada karyawan
lain yang diterima perusahaan. Selain itu, para karyawan selalu
berkompetisi untuk mendapatkan pekerjaan dan dapatmemanfaatkan penyelia pada
setiap situasi stres. Seorang penyelia harus memutuskandi antara tiga karyawan
yang ada yang amat berkualifikasi di mana akan mampumelakukan pekerjaan dengan
baik.Untuk mengurangi dampak negatif dari sistem penempatan kerja, perludipertimbangkan
beberapa hal berikut ini.a) Prosedur penempatan kerja harus ditentukan secara
jelas dan diberitahukansecara langsung dan terbuka kepada seluruh karyawan, dan
jadwal waktunyaharus jelas dan tepat. b) Harus dinyatakan tentang
spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan. Semakin banyak spesifikasi yang
dibutuhkan diduga semakin sedikit jumlah pelamar dan hal ini akan
memudahkan perusahan untuk menyeleksinya.c) Persyaratan aturan main dan
kriteria keputusan penerimaan harus diketahui pelamar secara jelas dan
terbuka. Hasilnya harus segera diumumkan sesuaidengan jadwal waktu yang telah
ditentukan sebelumnya. b. Inventarisasi KeahlianMetode rekrutmen internal
yang lain adalah pemanfaatan inventarisasikeahlian. Secara esensial,
inventarisasi keahlian meliputi daftar nama karyawan, pendidikan,
pelatihan, posisi sekarang, pengalaman kerja, keahlian dan
kemampuan pekerjaan yang terkait, dan kualifikasi lainnya. Perusahaan
dapat meneliti melaluiinventarisasi keahlian untuk mengidentifikasi calon
potensial untuk mengisi lowongankerja di posisi tertentu, melalui penggunaan
komputer.
c. Penawaran
Pekerjaan
Apabila di
suatu perusahaan terdapat serikat pekerja, dapat dilakukan perjanjian
antara manajer dan pekerja, termasuk prosedur penawaran kerja.
Prosedur ini secara khusus menspesifikasi semua pekerjaan yang tercakup
dalam pekerjaanyang harus diisi oleh pelamar yang berkualifikasi dari unit
perusahaan yangmenawarkannya. Mereka yang tertarik pada lowongan kerja tersebut
dapatmenawarkan diri dengan cara melamar, asalkan mereka berkualifikasi. Posisi
dapatdiisi oleh individu yang paling berpengalaman dari pelamar - pelamar
yang berkualifikasi. Dalam beberapa kasus, pelamar mengikuti ujian masuk
dan diisi oleh pelamar yang memiliki skor tes tertinggi. Dalam kasus lainnya,
adalah mereka yangsudah bekerja yang diizinkan untuk melamar.Jadi, secara
normal sistem penawaran pekerjaan amat mudah. Kontrak hasilnegoisasi secara
spesifik berisi bagaimana prosedur untuk bekerja dengan merancangsiapa yang
berkualifikasi untuk menawarkan diri, bagaimana seringnya tawaran dapatdibuat,
dan bagaimana tawaran diproses. Setelah diserahkan pada perusahaan,
sistem penawaran pekerjaan mungkin dapat menimbulkan kesulitan. Sebagai
contoh, ketikasuatu perusahaan telah mengubah cara pekerjaan manual dengan
penggunaankomputer, maka tiap pekerjaan yang harus ditawarkan dapat
berkurang.d. Rekomendasi KaryawanSumber informasi yang paling berharga adalah
karyawan sekarang yangmungkin mengetahui seseorang yang berkualifikasi dan
tertarik dengan posisi kerjayang lowong. Untuk karyawan yang diusulkan sebagai
calon, beberapa perusahaanmenawarkan bonus kepada karyawan yang memberikan
informasi yang dibutuhkan perusahaan.Seorang karyawan yang
merekomendasikan seseorang untuk dipekerjakanmemperoleh sedikit bonus. Namun,
jelas sumber informasi seperti ini memiliki biayaamat rendah, dan di sisi
lainnya dapat menghasilkan sejumlah prospek yang baguskarena biasanya hanya
individu yang berminat dalam pekerjaan yangdirekomendasikan oleh teman - teman
dan keluarga mereka pada perusahaan. Lebih jauh, karena orang - orang
cenderung terkait dengan orang - orang seperti mereka, dan jika karyawan
merasa cocok dalam perusahaan maka kesempatan memperoleh bonusakan terjadi
juga.
Penerapan
metode ini harus ekstra hati - hati karena memiliki kelemahan berikut
ini.a) Dapat terjadi fenomena kolusi dan nepotisme serta cenderung
diskriminatif. b) Menimbulkan kekecewaan karyawan yang direkomendasikan
olehseseorang, tetapi ternyata ditolak. Selanjutnya akan menyebabkan timbulnya perasaan
sakit hati.c) Timbulnya kelompok klik yang cenderung dapat menciptakan
konflik kepentingan sehingga lingkungan kerja menjadi tidak nyaman.d)
Karena kecenderungan pilihan sangat terbatas, maka tidak tertutup
peluangterjadinya proses seleksi yang kurang didasarkan pada persaingan
danmanfaat.
2. Rekrutmen
Eksternal
a. Institusi
PendidikanRekrutmen karyawan dapat berasal dari kalangan lembaga pendidikan,
mulaidari sekolah menengah umum dan kejuruan sampai perguruan tinggi.
Umumnya,mereka yang diterima dalam rekrutmen harus mengikuti pelatihan, sesuai
dengan bidang atau posisi pekerjaan yang akan diterimanya. Hasil pelatihan
akan menentukanapakah proses seleksi akan memutuskan menerima atau menolak
pelamar. Merekayang direkrut dari perguruan tinggi biasanya dirancang untuk
ditempatkan pada posisimanajerial, profesional, dan keahlian teknis.Perusahaan
setingkat multinasional, pada saat sekarang membutuhkan pelamar-pelamar
yang berlatar belakang pendidikan strata satu dan bahkan strata
dua.Rekrutmennya berskala nasional. Sebaliknya, pada perusahaan - perusahaan
kecil, proses rekrutmen yang dilakukan berskala regional dan atau
lokal.Untuk memudahkan proses penyeleksian, biasanya
perusahaan-perusahaanmerekrut calon karyawan dari lembaga - lembaga pendidikan
ternama. Tujuannya disamping mengurangi biaya rekrutmen dan seleksi, perusahaan
pun akanmeningkatkan prestasinya atau citranya karena mendapat calon - calon
karyawan yangunggul. Perusahaan biasanya langsung mengirimkan surat permohonan
atau datanglangsung ke pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan. Perusahaan
yang profesional memiliki daftar peringkat perguruan tinggi terkenal,
yaitu selaindidasarkan pada derajat keunggulan kinerja alumni juga didasarkan
pada peringkatkeunggulan kinerja akademik di tingkat nasional. Apabila prosedur
ini diterapkan,
maka
cenderung perusahaan tersebut tidak akan membuka lowongan kerja
secaraterbuka.Untuk merekrut calon karyawan yang memiliki keterampilan
langka, perusahaan dapat melakukan open house. Perusahaan mengundang
peminat tertentuuntuk datang ke perusahaan dan melihat berbagai fasilitas dan
memperoleh penjelasantentang misi, tujuan, bentuk kegiatan, dan prospek
perusahaan di masa datang.Dengan demikian, perusahaan dapat memikat para calon
pelamar dengan biaya danwaktu rekrutmen yang lebih murah dan singkat. b.
IklanIklan merupakan salah satu jalur menarik calon pelamar. Media
yangdigunakan dapat berbentuk surat kabar, majalah, jurnal ilmiah, dan bentuk
medialainnya (seperti radio). Media televisi sangat jarang digunakan karena biayanya
sangatmahal, walaupun jangkauannya lebih luas. Ada juga cara pengiklanan
yangdigunakan, misalnya perusahaan Mc.Donald, dengan menempatkan semacam
brosur iklan lowongan kerja kepada para pelanggan yang membeli produk -
produk khas pangannya. la percaya bahwa pelanggan merupakan sumber
potensial karyawan untuk menginformasikan kepada keluarga dan
kerabat-kerabatnya. Begitu pula sudah umum bahwa perusahaan sering
menggunakan jalur penyampaian brosur iklan melalui loper koran dengan
menyisipkannya ke dalam koran pelanggan.Ada kecenderungan menarik tentang
iklan yang menyangkut tawaran pekerjaan di sektor agribisnis atau sektor
lainnya, yaitu (1) isi iklan tentang tawaran disektor agribisnis relatif sangat
jarang dimuat di media cetak dibanding tawaran untuk sektor nonagribisnis,
dan (2) bahasa yang digunakan sudah banyak yangmenggunakan bahasa Inggris, yang
berarti iklan sudah memiliki ciri mengglobal.Kurangnya iklan tawaran kerja di
sektor agribisnis di media cetak bukan berarti sektor agribisnis tidak membutuhkan
karyawan baru lagi. Mungkin saja hal itu karena banyak perusahaan
menggunakan iklan melalui media lain, misalnya open house,surat langsung ke
berbagai sumber pelayanan tawaran kerja, dan lembaga pendidikan.Untuk
mengetahui seberapa jauh efektivitas penggunaan media iklan, maka perlu
dievaluasi secara periodik. Misalnya, akan jauh lebih mahal dan menyita
waktuuntuk merekrut dan menyeleksi 100 orang pelamar manakala yang diterima
hanya 5orang yang berkualifikasi dibanding merekrut dan menyeleksi 15 orang
pelamar,tetapi yang diterima sama, yaitu 5 orang.
Beberapa keunggulan menggunakan iklan sebagai media rekrutmen adalahsebagai
berikut.a) Jangkauan sasaran sangat luas yang mencakup segmen pasar yang
sangat beragam, seperti pelamar dari kalangan perguruan tinggi, pembaca
/ pendengar yang menganggur, para profesional dan eksekutif, dan
sebagainya. b) Informasi relatif cepat diterima dan segera direspons oleh
segmen pasar,apalagi jika kondisi ekonomi nasional sedang krisis.Persyaratan
iklan yang baik atau efektif adalah sebagai berikut.a) Topik utama iklan yang
singkat dan padat, tetapi sudah jelas maksudnya. b) Bahasanya ringkas atau
sederhana, tetapi jelas (dapat menggunakan bahasanasional atau asing,
tergantung siapa sasarannya).c) Perlu informasi yang lengkap tentang
perusahaan, meliputi bidang - bidangapa, lokasinya di mana, dan prospeknya
serta gaji yang ditawarkan.d) Perlu mencantumkan persyaratan pelamar.e) Format
rancangan iklan harus menarik.f) Tata letak pada media cetak ditempatkan
sedemikian rupa agar calon pelamar tertarik dan terdorong untuk sesegera
ingin mengetahui isi iklan.Berikut ini diberikan contoh iklan tawaran kerja di
sektor agribisnis / agroindustri berbahasa Indonesia dan Inggris.c. Agen
PemerintahSetiap pemerintah memiliki agen atau divisi penempatan tenaga kerja
yangdikelola oleh Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Setiap pelamar harus
mendaftar lebih dahulu ke Depnaker. Pemerintah mengin forma si kan secara
terbuka lewat pengumuman tertulis tentang lowongan kerja di perusahaan sendiri
atau di perusahaanlain dan di institusi lain. Informasi tersebut dapat diakses
dari sumbernya, baik langsung maupun tidak langsung. Dinas ini dapat juga
berfungsi untuk menyalurkancalon karyawan ke pihak lain yang membutuhkan.d.
Agen Swasta Berbeda dengan penyalur tenaga kerja
yang umum, pelamar kerja tidak dikenakan biaya sejak skrining awal sampai
diterima oleh perusahaan / agen swasta atau institusi lainnya. Bahkan dalam
kasus tertentu perusahaan yang menyediakanlowongan kerja mernberifee kepada agen
pencari kerja swasta tersebut. Tentunya disini pencari kerja mempunyai hak
untuk menyatakan keberatan atas pembayaran yang
dikenakan kepadanya. Pada situasi seperti ini, pencari kerja
mencarialternatiflain yangbayarannya lebih murah. Seperti layaknya perusahaan,
agen swastasecara aktif mencari dan bahkan memperoleh informasi tentang
lowongan kerja dari perusahaan tertentu. Dapat juga dengan menggunakan
iklan informasi yang relevanyang dicari / diterima berupa jenis pekerjaan,
uraian pekerjaan, persyaratan pendidikan, keahlian dan pelatihan yang
disyaratkan, pengalaman kerja sejenis, dan besaran gaji yang disediakan.e. Perusahaan Pencari Tenaga
Eksekutif Beberapa agen pencari tenaga kerja menfokuskan upaya-upaya
mereka untuk mencari karyawan tingkat manajer eksekutif. Pencariannya
sangat agresif dan proaktif sebagai bagian tugas dari posisi perusahaan
yang berfungsi sebagai konsultan. Feediperoleh dari perusahaan yang
membutuhkannya. Calon karyawan yang biasanyadirekrut adalah tenaga - tenaga
profesional dan berkeahlian tinggi, seperti tenagaeksekutif pemasaran, tenaga
eksekutif produksi, manajer umum, dan sebagainya.Pada dasarnya, cara pendekatan
yang dilakukan perusahaan relatif berbeda denganagen swasta pencari tenaga
kerja. Yang diutamakan agen swasta untuk menarik pelamar adalah
melalui iklan. Sementara perusahaan pencari tenaga eksekutif mencarilangsung
dan menghubungi para karyawan yang sudah memiliki posisi eksekutif,
baik langsung lewat lobi - lobi aktif maupun tidak langsung berhadapan
(melalui telepondan surat). Pada situasi tertentu di mana permintaan begitu
tinggi (melebihi suplai),maka tidak mustahil perusahaan pencari tenaga
eksekutif sering dituding sebagai pembajak. Di sisi lain, tenaga eksekutif
yang terekrut meminta gaji yang jauh lebihtinggi dibanding gaji di tempat
kerjanya semula.3. Daya Tarik RekrutmenPeran pokok dari upaya merekrut tenaga
kerja adalah membuat daya tarik sejumlah pelamar. Termasuk di dalamnya
mereka yang sudah terekrut. Terlalu sering para perekrut mencoba menjual
perusahaan kepada para kandidat karyawan denganmenyampaikan hal - hal yang baik
saja tentang perusahaan. Sementara sejauhmungkin hal negatif dari perusahaan
diminimalkan. Hal ini sering disebut pendekatan
perekat
untuk menangkap lalat yang menganggap bahwa jika suatu perusahaanmampu membuat
daya tarik pada orang - orang, para karyawan baru akan menempel pada
perusahaan tersebut. Suatu survei menemukan bahwa calon karyawan dapatdipikat
untuk masuk suatu perusahaan jika ditawarkan upah yang cukup besar. Akantetapi,
survei lainnya menyatakan bahwa untuk membuat daya tarik kepada para calon karyawan dibutuhkan keahlian
kepemimpinan di antara manajemen puncak. Sejalandengan itu, ada dua program
lain yang membantu suatu perusahaan untuk meningkatkan kegiatan, yaitu (1)
menunjukkan kondisi realistik pekerjaan dan (2) kesempatan pengembangan karir.a.
Preview Pekerjaan Realistik Banyak manajer SDM, seperti juga peneliti
keorganisasian, percaya bahwa jika perekrut menggambarkan kondisi akurat
dan seimbang dari perusahaan,sejumlah calon karyawan yang disewa tetap oleh
perusahaan akan meningkat,walaupun mungkin hanya sedikit saja yang menerima
secara aktual pekerjaanyang ditawarkan. Kejadian ini terutama karena harapan
para karyawan barusangat mungkin terpenuhi. Jika seorang karyawan baru tidak
memiliki harapanyang realistik tentang perusahaan, maka setiap harapan yang
tidak terpenuhidapat menyebabkan orang itu menjadi pekerja yang tidak puas.
Proses perekrutan dengan pemberian penjelasan yang lebih akurat tentang
pekerjaan pada perusahaan, termasuk tentang aspek negatifnya disebut
preview pekerjaan realistik (PPR).Beberapa studi telah menunjukkan bahwa
PPR dapat mengurangi derajat perputaran (masuk - keluar) karyawan, harapan
lebih rendah tentang pekerjaan, dan meningkatkan kepuasaan kerja dan
komitmen kepada perusahaan karena beberapa alasan berikut.a) PPR dapat
merupakan vaksinasi harapan yang bertentangan dengan aspek negatif
kehidupan perusahaan dengan tidak mengobral pemberian harapan pada
pendatang baru. b) PPR dapat memfasilitasi kesepadanan efektif antara
pelamar dan pekerjaanserta perusahaan dengan memberikan informasi yang lebih
akurat.c) PPR dapat meningkatkan komitmen karena pilihan untuk bergabung
dengan perusahaan telah dibuat tanpa tekanan luar.
PPR telah
ditemukan sebagai pendekatan paling efektif untuk perusahaan yangmengalami
derajat perputaran karyawan yang tinggi atau para karyawan yangtidak memiliki
persepsi akurat tentang (1) apa yang diperlukan perusahaan dan(2) apa harapan
perusahaan. b. Kesempatan Pengembangan Karir Lulusan perguman tinggi
yang baru pertama kali memasuki angkatan kerja,umumnya penuh dengan harapan
untuk dapat diterima di pasar kerja. Hal demikian berawal dari asumsi
bahwa pasar kerja membutuhkan calon - calon karyawan lulusan perguruan
tinggi. Namun, asumsi tersebut tidaklah realistis. Hal itu sangat
tergantung pada kondisi ekonomi makro dan mikro yang antara lain dilihat
dari sisi pertumbuhanekonomi, pemerataan usaha, skala usaha, dan ekspansi
usaha. Oleh karena itu, dengankondisi ekonomi (seperti di Indonesia sejak
pertengahan 1997) harapan lulusan perguruan tinggi (PT) untuk
memperoleh pekerjaan masih jauh dari kenyataan. Dari beberapa studi yang
dilaksanakan ditemukan bahwa rata - rata lamanya lulusan FTmenunggu sampai
memperoleh kerja antara 2-3 tahun sebelum krisis, sedang selamakrisis
diperkirakan lebih lama lagi. Namun, ada baiknya ditelaah, pada umumnya
para lulusan FT sangatmenyadari, bahwa sebelum bekerja mereka ingin mengikuti
pelatihan khusus sambilmembayangkan imbalan yang diperoleh dari peluang
promosi. Berikut ini disajikanfaktor - faktor yang dapat memikat lulusan FT
sebagai awal karir bergabung dengan perusahaan untuk memperoleh
pekerjaan.a) Keterlibatan segera dalam pekerjaan. b) Kemampuan untuk
mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian yang barudipelajarinya.c) Kesempatan
untuk memahami gambaran tentang perusahaan yangsebenarnya.d) Pengembangan karir
dengan cepat.e) Kenaikan gaji yang cepat.f) Kesempatan untuk mempelajari
keahlian baru.Perusahaan seharusnya menanggapi kebutuhan - kebutuhan tersebut
dengan menawarkan
beragam program bagi karyawan baru.
Comments
Post a Comment